Perpustakaan, Pustakawan, dan Pemustaka Diera Milenial
SEPUTARINFO.COM - Perkembangan
teknologi informasi telah banyak mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia.
Begitu pula dengan perpustakaan yang telah banyak berkiprah dan memberi peran
positif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejalan dengan perkembangan
teknologi Informasi (TI), pengelola perpustakaan seharusnya terus berupaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya agar mampu menguasai TI yang pada
akhirnya dapat diaplikasikan bagi kepentingan pemustaka. Peningkatan kualitas
SDM adalah langkah tepat agar kompetensi SDM pengelola perpustakaan meningkat
secara signifikan, sesuai tuntutan zaman dan tuntutan profesionalisme, yang
pada akhirnya dapat memberikan pelayanan prima bagi generasi milenial.
Pelayanan prima adalah kata kunci yang menjadi tolok ukur keberhasilan suatu
perpustakaan. Kemudahan dalam mengakses informasi, kelengkapan sumber informasi
dalam bentuk tercetak maupun elektronik atau digital, serta pelayanan yang
ramah, sopan, santun, cepat, tepat, sigap dan tanggap adalah karakteristik
pelayanan prima yang saat ini menjadi tuntutan generasi milenial. Pelayanan
prima mampu memberikan kesan yang baik dan mendalam bagi generasi milenial.
Untuk mewujudkan pelayanan prima tentulah tidak mudah. Dibutuhkan proses
pembelajaran, pengalaman, penelitian, kajian dan masukan dari berbagai pihak.
Semua stake holder terkait, harus mau
bekerja sama bahu membahu mewujudkan pelayanan prima
Paradigma
perpustakaan saat ini telah bergeser ke arah generasi milenial. Milenial adalah
sebuah generasi yang diharapkan kepada pemustaka berperilaku sebagai seorang
yang haus akan ilmu pengetahuan. Paradigma perpustakaan dicirikan adanya
masyarakat pembelajaran yang selalu berinteraksi dengan internet dimanapun dan
kapanpun membutuhkan informasi. Adanya kemajuan IPTEK, maka perpustakaan harus
mencari jalan dengan pemanfaatan inovasi teknologi terbaru agar kualitas
layanan menjadi semakin terus meningkat. Pemustaka yang dalam kehidupannya
selalu bersinggungan dengan peralatan teknologi sering diistilahkan dengan
generasi gadget. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang begitu
cepat jelas berdampak secara signifikan terhadap eksistensi perpustakaan.
Sebuah
perpustakaan harus tanggap mengenai trend TIK (Teknologi Informatika dan
Komunikasi) tersebut. Tuntutan kemudahan akses informasi yang serba instan,
tepat, dan adanya ketersediaan fasilitas yang diaplikasikan akan
merepresentasikan sistem layanan informasi yang dilayankan perpustakaan. Untuk
merubah paradigma dalam wajah baru perpustakaan era milenial. Bentuk aplikasinya
antara lain adalah Perpustakaan harus menyediakan wifi area atau hotspot
area, sehingga memungkinkan pemustaka mudah untuk berselancar mencari
informasi melalui internet. Perpustakaan sudah saatnya mulai mengubah atmosfer
perpustakaan agar menjadi pusat belajar bagi masyarakatnya.
Perpustakaan
sebaiknya tidak hanya nampak dengan paradigma lama yang terkesan kaku dengan
fasilitas gedung megah, perabot, rak, meja, ataup lebih mengedepankan nilai
seni/artistik desain interiornya. Bentuk rak yang unik dipadu dengan furnitur
serta perpaduan cat warna ruangan yang mengandung nilai seni akan membuat
pemustaka merasa nyaman berada di dalam corner tersebut menimbulkan kesan bahwa
berada di ruang perpustakaan sangat menyenangkan seperi layaknya berada di
rumah. Perpustakaan juga harus membangun link dan jejaring
dengan perpustakaan lainnya, serta memperbanyak melanggan e-journal dan e-books.
Perpustakaan
harus adaptable with change, friendly dengan pemustakanya,
mampu “jemput bola’ dengan mengetahui apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan
pemustakanya. Menjadi tugas berat bagi para pustakawan, karena untuk melayani
pemustaka di era generasi milenial ini dibutuhkan suatu kompetensi dan keprofesionalan
dalam menguasai teknologi informasi. Agar tidak terjadi kesenjangan
antara pustakawan dan pemustaka, maka pustakawan tidak boleh ‘gaptek’.
Pustakawan harus mampu menerapkan kompetensinya, yang meliputi pengetahuan
ketrampilan dan sikap dalam melayani pemustakanya. Karena bagaimanapun ujung
tombak perpustakaan di generasi milenial ini adalah di bagian layanan
perpustakaannya.
Era
generasi milenial saat ini berprinsip bahwa mengakses informasi bisa dilakukan
dengan mudah dengan berselancar internet kapan dan dimana saja, tidak harus ke
perpustakaan. Jadi agar perpustakaan tidak ditinggal pemustakanya, maka
perpustakaan harus berbenah dalam penyediaan berbagai sarana prasarana,
fasilitas, infrastuktur, dan aspek kebijakan organisasi perpustakaan yang
mendukung generasi milenial. Selain itu, yang tidak boleh ketinggalan pengelola
perpustakaan dan pustakawannya juga harus information literate terhadap
adanya pergeseran perubahan generasi milenial dalam kajian informasi saat ini.
Perpustakaan
harus melakukan pembaharuan, bukan semata menambah buku-buku baru, tapi merubah
tata kelola yang sesuai dengan perkembangan dan situasi sekarang, serta selera
generasi milenial saat ini. Bahkan melalui perpustakaan ada kesempatan dan
dukungan untuk melahirkan kreatifitas, seperti program-program yang mengikuti
trend kekinian, seperti kelas literasi informasi, harmoni kampus, serta relax
and easy. Tentu ini adalah bagian dari reformasi perpustakaan. Agar tetap
menjadikan kampus sebagai tempat yang ramai dikunjungi, melahirkan kreatifitas
dan menjadi tempat yang menyenangkan.
Perkembangan
teknologi informasi sudah demikian pesatnya, namun manfaatnya mungkin belum
optimal dapat dirasakan oleh Pemustaka. Diakui atau tidak, penguasaan
Pustakawan di bidang Teknologi Informasi mempunyai peran yang sangat penting
dalam memberikan layanan. Diperlukan strategi yang matang, arif dan bijaksana
untuk menguasai dan menerapkan TI sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh
segenap lapisan masyarakat dengan meminimalisir dampak negatif dari penggunaan
TI tersebut. Untuk itu yang dapat dilakukan diantaranya, seyogyanya jajaran
pimpinan perpustakaan membuat renstra untuk pengembangan TI. Hal ini penting
dan akan memberikan dampak positif bagi kepentingan Pemustaka. Perlunya
dilakukan pelatihan bagi pengelola perpustakaan dan Pustakawan mengenai
pelayana prima bagi generasi milenial. Pustakawan harus terus belajar agar
dapat memahami dan menguasai TI dengan cara mengikuti kursus perpustakaan yang
lebih maju dan dapat memberikan fasilitas pengembangan TI.
Penulis: Ilham Ramadhan Nur Ahmad
Semoga Bermanfaat..
Sumber: SEPUTARINFO.COM ( https://seputarinformasididunia.blogspot.com/ )
0 Response to "Perpustakaan, Pustakawan, dan Pemustaka Diera Milenial"
Post a Comment